Ini hari senin ku !

 




Pagi ini seperti biasa, aku bangun dan bersiap untuk menjalani aktivitas hari ini.

Pagi ini masih seperti hari-hari biasanya, yang membedakan adalah ini hari senin dan kemaren adalah hari minggu, hari yang di tunggu kebanyakan orang setelah penat beraktivitas satu pekan, tapi sekarang hari senin, bagiku ini adalah hari yang sama seperti hari-hari biasanya, aku selalu mensugesti diriku bahwa setiap hari adalah hari yang sama untuk dijalani, walaupun perasaan penat itu pasti akan menghampiri jika apa yang kita ekspektasikan jauh dari ekspektasi.

Pagi ini aku berangkat ke tempatku bekerja pukul 08 lewat seingatku hari ini, aku mengendarai motor beat putihku menyusuri jalanan pedesaan, tempat kerjaku berada dikecamatan sebelah kecamatan desa ku. Perjalanan yang harus aku tempuh kurang lebih 30 menit, jalanan yang memiliki aspal tidak rata alias berlubang ditambah mobil-mobil besar yang lewat membuatku menghelakan nafas sambil aku menikmati perjalanan ini, yaa walaupun banyak kendaraan besar aku masih bisa menghirup udara pagi yang perjalanan kanan kiri ku dibeberapa tempat masih aku lewati sawah yang sudah menguning dan hampir panen, aku juga melewati gunung Rajabasa, Lampung selatan  yang masih berkabut, aku senang dengan suasana pagi di desa ini.

Diperjalanan aku mampir ke sebuah toko untuk membeli sari kacang hijau dan roti untuk sarapan pagi ku, setelah mampir aku melanjutkan perjalanan ke tempat kerjaku yang tidak jauh lagi, dan pukul 08.50 aku sampai di tempat kerjaku, lalu aku memarkirkan motor dan bergegas menuju kantor dan aku langsung menuju tempat duduk kerjaku.

Aku adalah seorang pengajar di salah satu sekolah swasta disalah  satu kecamatan di kabupaten Lampung selatan, aku masih punya waktu 10 menit untuk masuk kelas, lalu aku putuskan untuk membuka laptop terlebih dahulu sembari menyantap sarapan yang tadi sudah aku beli, waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 dan aku bergegas untuk masuk kelas luring di jam pertama.

Seperti biasa aku masuk mengucapkan salam, menanyakan kabar anak-anak , membaca doa lalu aku mengabsen mereka satu persatu,

Di salah satu nama yang aku absensi, aku terlupa mengabsensi muridku yang sudah tuhan ambil dua pekan lalu, dan setelah aku memanggil akupun langsung teringgat, jika dia sudah tuhan ambil terlebih dahulu, dari sini aku belajar bahwasannya meninggal bukan perkara tua atau muda, bukan perkara siap atau tidak siap, jika ketetapan meninggalkan dunia sudah ditetapkan tidak ada yang bisa menghalangi, yang terpenting adalah tetap selalu mempersiapkan diri menuju tempat pulang yang abadi dengan berbekal amal yang banyak, perilaku-perilaku yang baik kepada orang lain, dan yang tidak tertinggal adalah Ibadah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 yang artinya aku harus berpindah kelas luring,

Sesampainya didalam kelas  aku melakukan hal yang sama seperti dikelas sebelumnya, setelah selesai absensi aku mengingatkan mereka,

“Apakah ada yang belum ibu panggil” (Seruku)

“Ada bu” (Seru salah satu murid dikelas)

“Siapa” (Kataku)

“Zakwan bu” (Seru mereka)

“tadi sudah ibu panggil ga ada jawaban” (seruku)

“aku dengernya Zahwa bu” (seru si zakwan)

“Oke, berarti zakwan hadir ya” (seruku)

“Iya  bu” (seru anak-anak)

Yah begitulah, selalu ada cerita dan kebahagian tersendiri ketika memasuki saat absensi, tingkah mereka yang bermacam-macam dan membuat diri merasakan kebahagian tersendiri bisa berbagi ilmu dengan mereka, ditambah mereka yang antusias mengikuti pembelajaran dan ada timbal baliknya.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 pertanda waktu pembelajaran luring sudah habis, dan akupun menutup pembelajaran hari ini, lalu bergegas ke kantor untuk beristirahat, karena jam 13.30 masih berlanjut kelas luring lagi untuk jenjang SMA.

Setelah sampai di kantor aku memutuskan untuk istirahat sembari membuka laptopku untuk mengetik kalimat per kalimat yang diadakan MSP Writing Challenge, beberapa kalimat yang aku ketik, beberapa rekan kerja ku datang ke kantor dan mengajak ku untuk ngobrol-ngobrol tentang pekerjaan dan beberapa hal, salah satu teman mengenalkan aplikasi media pembelajaran yang efektif semacam power point tapi dia lebih mudah untuk bisa merekam video dan merekam suara, setelah itu aku teringat jika aku juga sedang ikut kelas ngonten dan aku harus mendowload aplikasi, setelah aku teringat aku mendownload aplikasi yang sudah dishare didalam grup,  dan suara rintikan hujan terdengar diluar ruangan.

Waktu menunjukkan pukul 12.00, aku teringat jika aku belum makan nasi, dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke kantin yang dekat dengan sekolah membeli lontong sayur dan ditambah satu bulatan telor balado.

Setelah selesai makan, aku kembali ke kantor dan duduk ditempat kerjaku sembari bercerita dengan rekan kerjaku yang duduk disamping tempat duduk ku, bercerita tentang perjalanan hidupnya, keluarganya, dan yang pasti tidak jauh dari pekerjaan.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 13.30, yang menandakan aku untuk masuk kelas luring jenjang SMA, walaupun rintik hujan masih menemani siang ini, anak-anak antusias untuk mengikuti pembelajaran siang ini.

Waktu menunjukkan pukul 14.30 yang menandakan aku untuk berganti kelas luring, dan aku masuk ke kelas selanjutnya, seperti biasa sebelum memulai pembelajaran aku selalu membuka dengan salam, menanyakan kabar, doa dan absensi.

Setelah absensi berlangsung aku teringat belum ada nama untuk kelas, kebetulan aku masuk di kelas yang aku menjadi wali kelas.

“oh iya kita belum ada nama kelas ya?” (seruku)

“iya bu” (seru anak-anak)

“bagaimana jika nanti malam kita diskusi di grup kelas saja” (seruku)

“oke bu” (seru anak-anak)

Begitulah kurang lebih percakapan sebelum memulai pembelajaran, dan untuk pembelajaran di jam terakhir ini adalah presentasi ke depan kelas, dan akupun memanggil satu-satu anak yang akan presentasi, yups setiap anak memiliki keunikannya masing-masing dan ekspresinya masing-masing, ketika maju ke depan kelas ada anak yang lantang presentasinya dan percaya diri, ada juga yang malu-malu, ada juga yang kecil sekali suaranya, ada juga yang gugup, ada juga yang antusias,

Yups, begitulah anak-anak, ketika bukan didalam kelas di mana lagi mereka akan mendapatkan kesempatan belajar untuk berbicara, setidaknya dilingkup kecil terlebih dahulu, ketika mereka sudah lulus, setidaknya mereka memiliki bekal untuk berbicara didepan masyarakat.

Dan tak terasa waktu adzan asar pun sudah berkumandang, yang menandakan pembelajaran sudah harus berakhir, dan masih ada anak yang belum maju kedepan.

“bu presentasinya dilanjut saja” (seru salah satu siswa)

“sudah adzan asar, kita lanjut pekan depan saja ya” (seruku)

“ iya bu, sudah Adzan asar” (seru salah satu siswa)

“Yahhh” (seru sebagian siswa)

“bu yang belum bukunya jangan dikembalikan” (seru salah satu siswa didalam kelas)

“oke, enggak ibu kembalikan” (seruku)

“Yasss” (seru beberapa siswa)

Dan pembelajaran hari ini ditutup.

Waktu sudah menunjukkan pukul 15.30, rintik hujan masih membasuhi bumi, dan mengelapkan langit, aku segera mengemas barang-barangku untuk pulang, karena rintik  hujan kebetulan tidak begitu deras, aku teringat di dalam jok motor ada mantel hujan, jadi aku memutuskan untuk segera pulang sebelum rintik hujan berubah menjadi deras.

 




Comments